dalam alunan sikap yang mengalah
menunggu seribu tahunpun
rasa itu kan tetap ada
untukmu.....
UKIRAN SERAUT CINTA
Sayang..
Tatkala sepi melamar jendela kalbu
Senja nan suram mengiringi rintihanku
Kicauan burung seolah mentafsir diari hatiku
Sayang..
Lembaran cinta pudar tinggal kenangan
Walau sukar diabadikan
Di penghujung kedukaan
Sayang..
Saat indah bersamamu
Menggamit diriku merindui dirimu
Bayangmu meracuni lenaanku
Setiap langkahku dirantaian kasihmu
Sayang..
Bicaramu mengundang persoalan
Kasihmu mengundang ketenangan
Sentuhanmu mengundang kemesraan
Cintamu mengundang kesetiaan
Berlabuh dalam sebuah ikatan
Kusingkap tirai potret cinta
Kutatap sayu untaian rindu
Gelora jiwa meruntun hiba
Ingin selalu bersamamu
Sulaman kasih bertaut sayang
Gersang hatiku di danau kesepian
Belaian kasihmu melarik ingatan
Beradu di mahligai impian
Hapuskan sepiku di titian cintamu
Agar kuntuman rinduku
Bisa mengukir jambangan cintaku
Untuk kupersembahkan
Buatmu sayang...
Kalimah syahdu kudendangkan
Lantaran kutitipkan
Hembusan rindu di angin lalu
Mengertilah bisikan hatiku.
HARGA SEBUAH PENGORBANAN
Naluri keegoan..
Hamparan kemewahan..
Kulontarkan.
Nilai kesucian kupertaruhkan
Demi mengejar kasih sayang
Demi menghimpun keikhlasan cinta
Demi impian sang teruna
Kuabadikan sebuah pengorbanan
Walau derita mengundang perasaan
Walau sinar kebahagiaan dibayangi kegelapan.
Putaran masa menghantui diri
Mungkinkah impian kan dikecapi
Tangisan keinsafan meracuni hati
Rentetan tamparan kata-kata nista
Sindiran menghirisi luka
Bak sembilu berbisa
Tirai mahkota jadi nilaian
Seolah mentafsir wajah keperempuanan
Di ambang penghinaan
Inilah harga sebuah pengorbanan.
Ketika kupaksa mata ini terpejam
Justru hati terus cerita
Bicara tentang harapan hati
Tentang matahari yang muncul esok hari
Kesepian adalah pengharapan kasih
Sedang esok adalah masa yang harus kau lalui
Saat malam tidak berarti kebahagiaan
Perasaan menjadi terlukakan
Kan kucari mutiara ketulusan
Kristal mujarab penawar kepedihan
Sungguh, aku tak mampu menemukannya
Ntuk kesembuhan atas sayatan luka-luka ini
Kini....
ku hanya dapat termenung
meratapi kelemahanku dan kebodohanku
sampai akhirnya....
aku hanya bisa menangis dalam pembaringan
dan terdiam dalam kesunyian.