Kamis, 11 Februari 2010
pantun dewasa
Di bawah pusar, daging berlubang.
Jangan pegang punya si Abang
Kalo kena "si urat panjang"
Air setitik akan menjadi orang. =))
Daun sirih daun kelor,
Apa isi di balik kolor,
Satu pistol dua pelor,
Buah kecapi rasanya kecut,
Apa isi di dalam cancut,
Dua bibir yang berambut lagi cemberut! =))
Jinak-jinak burung merpati
Lebih jinak burung lelaki
Burung merpati dipegang lari
Burung lelaki dipegang berdiri! =))
Seringgit sidua kupang,
Sendal jepit buatan Jepang.
Apa itu dibalik kutang,
Lembek-lembek tidak bertulang.
Dipegang malah menantang,
Bikin batang menjadi tegang. =))
Pantun seorang istri kepada suaminya :
Burung pipit makan kedondong
Minta duit dong !
Suami-pun menjawab :
Burung pipit makan kedondong
Burungku dijepit dulu dong! =))
Sabtu, 29 November 2008
Hanya Insan Biasa
Created by : Dodi Alyendri, S.Pd
Tatapan mata ini sayu
Semangat pun layu
Jiwaku menangis
Hatiku teriris
Sedih…….
Namun apa mau dikata
Aku hanya sebatang kara
Ku coba mengadu
Tapi tak ada yang mau tau
Aku tertunduk haru
Menikmati kehidupan dengan pilu
Terbersit kata dalam batin
Aku hanya insan biasa
Buktikan dan Rasakan
Created by : Dodi Alyendri, S.Pd
31 Maret 2008
Genggamlah bara itu
Akan kau rasakan panasnya
Genggamlah es itu
Akan kau rasakan dinginnya
Jangan kau hanya bicara
Berceloteh seperti camar tolol
Lihatlah mereka disana
Yang hangus karena kepanasan
Yang beku akibat kedinginan
Sedang kau hanya bisa bercerita
Bercerita tentang panasnya bara api
Dan dinginnya es
Kau hanya bisa berkata
Harus begini…..begitu…..
Sedang kau hanya duduk di atas kursi empuk
Bermukim di ruangan ber AC
Tidur di atas kasur tebal
Tanpa merasakan apa yang mereka rasakan
Buktikan dan rasakan
Kau akan tau yang sesungguhnya
Ku Tanya
Created by : Dodi Alyendri,S.Pd
31 Maret 2008
Ku Tanya pada siang
Kenapa matahari tak memancarkan sinarnya?
Ku Tanya pada malam
Kenapa bulan tak muncul malam ini?
Ku Tanya pada siang dan malam
Kenapa dengan hari ini?
Tiap hari ku bertanya selalu
Tiada pernah ku mendapatkan jawabannya
Ku lihat siang
Alam ini menangis
Kulihat malam
Bumi ini bersedih
ada apa hai……dunia?
Lihatlah tangisan alam
Membanjiri bumi ini
Pandanglah kesedihan bumi
Merendam apa yang ada di alam ini
Kepada siapa lagi aku harus bertanya?
Yang aku hanya bisa terlarut dalam setiap tanya
Sedang mereka di
Senin, 15 September 2008
Special for you, sobat
SENDIRI LAGI
Sendiri....Kini aku sendiri lagi Entah susah entah hati pedih Tak peduli
Sendiri....Mungkin lebih baik begini Tak perduli apa yang terjadi
Biarkan....Dimanapun aku berada Jangan datang atau titip salam Tanda cinta
Kututup Mata dan hati untuk cinta Karena antara engkau dan aku T'lah terlarang ada cinta ...
Masih terbayang dalam ingatanku Waktu kau mengambil putusanmu Kau pergi dengan wajah penuh duka Kau bisikkan kau tetap menyinta
Sendiri....Berteman sedih dan air mata Bercumbu dengan duka nestapa Dan merana
Mengapa Harus terlambat kita berjumpa Demikian pernah kau ucapkan Dengan derai air mata ...
Dulu segalanya indah bercahaya Kini hambar sudah tiada makna Dulu pernah dengan tawa canda ria Kini hilang menusuk dan sendu Lara ... oh,... sendiri
Minggu, 29 Juli 2007
blom siap
dalam alunan sikap yang mengalah
menunggu seribu tahunpun
rasa itu kan tetap ada
untukmu.....
Sabtu, 28 Juli 2007
ntahlah.......
Aku dibatas kegamangan
dan bertutur pada ketidaktahuan
dan bersandar pada keraguan
dan terdiam pada sebuah pertanyaan
kau, yang memilih aku dengan do'a
(katamu pada malam detik pertengahan)
Aku, yang berkeyakinan dengan jawaban dari seribu permohonan
(yang terulang)
dan yang terlelap dalam alunan kecintaan
dan yang terlelap dalam dekapan selimut kasmaran
lalu......
dimana cara bicaranya malam pada kesunyian
dimana cara bicaranya keheningan pada kehampaan
dimana cara bicaranya kekosongan pada kekosongan
(dimana cara bicaramu padaku)
...................................................
Jangan buat aku resah mencintaimu